Laman

Senin, 18 April 2011

Mahatma Gandhi

Mohandas Karamchand Gandhi (2 Oktober 1869—30 Januari 1948) juga dipanggil Mahatma Gandhi yang dalam bahasa Sansekerta berarti "jiwa agung" adalah seorang pemimpin spiritual, politikus, dan pelopor dari India.
Pada masa kehidupan Gandhi, banyak negara yang menganut paham atau berkoloni yaitu koloni Britania Raya. Penduduk koloni-koloni tersebut mendambakan dan menginginkan kemerdekaan, agar koloni mereka dapat memerintah negaranya sendiri.
picture from google

Mahatma Gandhi merupakan seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India. Beliau adalah aktivis yang tidak pernah menggunakan kekerasan dalam mengusung gerakan kemerdekaan tetapi beliau mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi yang damai tanpa aksi kekerasan.

BIOGRAFI
Mahatma Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat, India. Dalam keluarga berlatar belakang yang bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah itu beliau menjadi pengacara, dan pergi ke Afrika Selatan. Saat itu koloni Inggris berada di Afrika Selatan, dan disanalah beliau mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid (pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990). Kemudian beliau memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut dan menghilangkan rasisme apartheid. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan untuk melawan rasisme itu.

Beliau mengawali karirnya di Afrika Selatan sebagai seorang pengacara, dimana beliau menemukan berbagai persoalan rasial. Suatu ketika, dalam perjalanan di atas kereta api menuju Pretoria, Gandhi diminta meninggalkan kursi penumpang kelas satu yang ditumpanginya meskipun beliau telah membayar tiketnya, tetapi kondektur kereta yang berkulit putih itu dengan sinis mengatakan bahwa selain orang kulit putih tidak diperkenankan menempati kursi kelas utama. Tetapi Gandhi menolak dan bersikeras untuk tetap menempati kursi yang telah dibayarnya itu. Karena penolakan ini, sang kondektur menurunkan Gandhi disebuah stasiun kecil.

Dari kejadian itu lah yang kemudian membuatnya selalu berjuang untuk keadilan dan menghilangkan rasisme dalam kehidupan. Beliau selalu mencontohkan bahwa kita dapat melawan ketidak adilan tanpa melakukan kekerasan. Selama di Afrika Selatan Gandhi mulai mengembangkan ide yang disebut Ahimsa yang artinya "anti-kekerasan". Metode yang disebut juga sebagai perlawanan pasif atau tidak bekerjasama dengan mereka yang melakukan ketidak adilan, dan beliau mengajarkan orang-orang India yang hidup di Afrika Selatan bagaimana menerapkan Ahimsa untuk mengatasi berbagai ketidak adilan yang mereka alami disana. Gandhi yakin bahwa, dengan menolak bekerjasama, dengan oknum ketidak adilan tersebut akan menyadari kesalahannya dan kemudian menghentikan sikap tak adilnya.

Ketika kembali ke India, Gandhi membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris, hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Koloni Britania dan menghapus ras apartheid untuk kemudian membentuk perdamaian dan keadilan.
picture from google

Rakyat dari agama dan suku yang berbeda India saat itu menginginkan India perlu dipecah menjadi beberapa negara bagian, agar kelompok agama dan suku yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara masing-masing. Gandhi merupakan seorang pemeluk agama Hindu namun beliau menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen. Beliau percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara tanpa harus terpecah belah menjadi negara yang hanya memiliki satu agama saja. Pada tahun 1947 India merdeka, tetapi pecah menjadi dua negara yaitu India dan Pakistan. Dalam hal ini sangat tidak disetujui oleh Gandhi.

Sementara pergerakan demonstrasi terus berlangsung, Gandhi tetap melanjutkan pencariannya akan kebenaran dan membuat rencana untuk menghadapi para Koloni Britania dan para rasis apartheid. Beliau menyebutnya Satyagraha – (dikenal sebagai perlawanan tanpa kekerasan atau perlawanan sipil). Gandhi yakin bahwa dengan memperlihatkan penderitaan seseorang yang menegakkan kebenaran akan memberi pengaruh dan akan menyentuh nurani pelaku ketidakadilan. Satyagraha kemudian dijalankan secara luas dan efektif dalam perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Perjuangan ini akhirnya mencapai satu titik dimana Inggris tak sanggup bertahan menentang ribuan massa rakyat yang menetangnya, aksi damai yang menuntut kemerdekaan tanpa kekerasan. Gandhi yakin kepada setiap usaha dan perjuangan yang dilakukan oleh mereka yang dibimbing langsung olehnya dalam menjalankan Satyagraha, karena ajaran, dan pelatihan Satyagraha inilah perjuangannya membawa hasil.
Picture from google

Prinsip Gandhi yaitu satyagraha, sering diartikan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran", perinsip ini telah menginspirasi berbagai aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme di dunia seperti Martin Luther King, Jr dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya), dan non-kekerasan (ahimsa).

Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki Hindu yang marah kepada Gandhi karena beliau terlalu memihak kepada Muslim.

Nehru, Perdana Menteri India, menyebut Gandhi sebagai tokoh terbesar India setelah Gautama, sang Buddha. Ketika diminta untuk mengomentari tentang Gandhi, Einstein mengatakan: "Pada saatnya akan banyak orang yang tak percaya dan takjub bahwa pernah hidup seorang seperti Gandhi di muka bumi".
Gandhi tidak pernah menerima Penghargaan Perdamaian Nobel, meski beliau dinominasikan lima kali antara tahun 1937 dan 1948. Beberapa dekade kemudian, hal ini disesali secara umum oleh pihak Komite Nobel. Ketika Dalai Lama dianugerahi Penghargaan Nobel pada 1989, ketua umum Komite mengatakan bahwa ini merupakan "sebuah bentuk mengenang Mahatma Gandhi".

Karya Mahatma Gandhi tidak terlupakan oleh generasi berikutnya. Cucunya, Arun Gandhi dan Rajmohan Gandhi dan bahkan anak cucunya, Tushar Gandhi, merupakan aktivis-aktivis sosio-politik yang terlibat dalam memploporkan tindakan non-kekerasan di seluruh dunia.

Warisan ajaran Gandhi di Indonesia
Selain tokoh-tokoh perjuangan anti kekerasan, keadilan dan perdamaian di tingkat dunia, di Indonesia pun ajaran Gandhi menemukan lahan yang subur. Ibu Gedong Bagoes Oka, misalnya, menemukan inspirasi perjuangannya di dalam ajaran Gandhi. Ia mendirikan Ashram Gandhi di Candi Dasa, Bali sebagai pusat pendidikan dan pengamalan ajaran-ajaran Gandhi tersebut.



sumber :
http://kolom-biografi.blogspot.com/2008/11/biografi-mahatma-gandhi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mahatma_Gandhi
http://id.wikipedia.org/wiki/Apartheid